Berbagai Ilmu Penunjang Geografi

Ilmu Penunjang Geografi
Menurut serorang pakar bernama Preston E. James, geografi memiliki sebuah keunikan dimana ia menyatakan bahwa:

“Geography has sometimes been called the mother of sciences, since many fields of learning that started with observations of the actual face of earth turned to the study of specific processes whereever they might be located”.

Pernyataan Preston E. James ini membahwa kita pada sebuah kecenderungan dimana Ilmu Geografi sering disebut sebagai “Ibu Segala Ilmu” atau Induk Ilmu. Pasalnya, geografi memang selalu dimulai dari kajian fisik yang erat kaitannya dengan ilmu eksakta dan selanjutnya diakhiri dengan analisa terhadap persebaran manusia juga pola-pola hidupnya. Kajian terakhir ini tercakup dalam bidang sosial. Geografi diartikan sebagai sesuatu yang mengkaji segala sesuatu yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa ilmu geografi sangat luas dan memang wajar jika dianalogikan sebagai sebuah perpaduan dari banyak disiplin ilmu baik itu murni, terapan, ekakta maupun non-eksakta. Mengacu pada hal tersebut, wajar jika kemudian kita menjumpai ada banyak ilmu penunjang geografi itu sendiri. Apa saja? berikut uraiannya.


Pada dasarnya, ilmu penunjang geografi dibagi atas dua kelompok besar yakni ilmu yang mengkaji aspek fisik dan juga ilmu yang mengkaji aspek sosial. Masing-masing kelompok besar ini terbagi lagi ke dalam beberapa disiplin ilmu yang lebih spesifik. Pembagiannya secara detil bisa dilihat pada bagan berikut ini:

 Aspek Fisik

Ilmu penunjang geografi yang masuk ke dalam kategori aspek fisik melimputi:
  1. Ilmu Geografi Matematika, yakni sebuah ilmu falak atau astronomi dimana objek studinya merupakan benda-benda langit.
  2. Ilmu Geologi, yakni sebuah disiplin ilmu yang fokus mempelajari bumi secara utuh yang mencakup antara lain asal kejadian, struktur, susunan juga sejarah bumi dan unsur-unsur kehidupan yang ada di permukaannya. Geologi ini dibagi lagi ke dalam beberapa percabangan ilmu antara lain: kristalografi, mineralogy, petrologi, struktur geologi, geofisika, stratigrafi, historis geologi, geologi fisik dan juga geomorfologi.
  3. Ilmu Geomorfologi, adalah cabang ilmu yang fokus studinya mengenai bentuk atau rupa permukaan bumi serta segala proses yang membentuk permukaan tersebut. Dalam ilmu ini biasanya proses yang berpengaruh terhadap kontur bumi adalah erosi juga pelapukan.
  4. Meteorologi, adalah cabang ilmu yang fokus pembelajarannya mencakup atmosfer, udara, suhu, cuaca, angin, hujan, awan, matahari, radiasi dan masih banyak lagi lainnya.
  5. Oceanografi, yakni cabang ilmu yang objek studinya adalah perairan luas serta dinamika gerak dan kehidupan yang ada di dalamnya. Ilmu yang satu ini juga mencakup nilai ekonomis serta geologi dasar di lautan dan banyak lagi lainnya.
Aspek Sosial


Ilmu penunjang Geografi yang masuk ke dalam kelompok besar aspek sosial antara lain:
  1. Geografi Sosial, yakni cabang ilmu yang fokus pada susunan sosial atau struktur sosial serta proses sosial mencakup di dalamnya perubahan sosial, kaidah sosial, lapisan sosial, lembaga sosial, dan semacamnya. Adapun yang dimaksud dengan proses sosial adalah pengaruh secara timbal balik kehidupan dalam berbagai aspek.
  2. Geografi ekonomi, yakni cabang ilmu yang khusus mengkaji hubungan reprositas antara manusia dengan lingkungannya khususnya cara mereka dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam kehidupan dengan tujuan kesejahteraan.
  3. Ilmu geografi politik, yakni kajian ilmu yang fokus pada hubungan di antara daratan dan lautan dengan unsur politis. Adapun metode yang dipergunakan dalam cabang ilmu yang satu ini adalah prinsip geografi dalam membaca peta politis dunia. Biasanya kajiannya meliputi hubungan politis antar Negara.
  4. Ilmu antropologi atau terkadang disebut juga dengan istilah antropogeografi, yakni cabang ilmu yang fokusnya mempelajari persebaran penduduk di sebuah bangsa yang dipengaruhi unsur geografis. Terkadang ilmu yang satu ini disebut juga dengan nama human geografi.
  5. Biogeografi, yakni ilmu yang fokus pembelajarannya ada pada tataran biosfer atau seluruh ekosistem yang ada di bumi baik itu daratan, lautan maupun udara.