Bencana alam adalah keniscayaan. Artinya, jika alam berkehendak manusia tak akan bisa berkilah. Salah satu yang tak bisa dihindari adalah bencana alam tanah longsor.
Kondisi ini paling sering dijumpai pada musim penghujan. Tak jarang ia
memakan banyak korban jiwa, selain materil tentunya. Di Indonesia
sendiri, terutama di wilayah pegunungan, tanah longsor terjadi hampir
setiap tahunnya. Meski murni kehendak alam, namun beberapa faktor pemicu (yang disebabkan ulah manusia) akan memperparah bencana alam yang satu ini.
Longsor Vs Erosi
Istilah bencana alam tanah longsor sudah pasti lekat di telinga kita. Demikian pula dengan erosi. Sayangnya, banyak di antara kita yang tak bisa membedakan kedua bencana tersebut. Sepintas, keduanya memang sama, yakni melibatkan pergerakan massa padatan tanah, bebatuan atau juga pasir. Namun jika dikaji lebih dalam, bencana alam tanah longsor bisa diakibatkan oleh erosi. Dalam artian sederhana, erosi tampak lebih ringan ketimbang longsor. Erosi bisa saja terjadi tanpa merusak lapisan permukaan. Sementara longsor, sudah pasti melibatkan pergeseran stuktur padatan.
Longsor Vs Erosi
Istilah bencana alam tanah longsor sudah pasti lekat di telinga kita. Demikian pula dengan erosi. Sayangnya, banyak di antara kita yang tak bisa membedakan kedua bencana tersebut. Sepintas, keduanya memang sama, yakni melibatkan pergerakan massa padatan tanah, bebatuan atau juga pasir. Namun jika dikaji lebih dalam, bencana alam tanah longsor bisa diakibatkan oleh erosi. Dalam artian sederhana, erosi tampak lebih ringan ketimbang longsor. Erosi bisa saja terjadi tanpa merusak lapisan permukaan. Sementara longsor, sudah pasti melibatkan pergeseran stuktur padatan.