Waspada Bencana Alam Tanah Longsor

Bencana alam adalah keniscayaan. Artinya, jika alam berkehendak manusia tak akan bisa berkilah. Salah satu yang tak bisa dihindari adalah bencana alam tanah longsor. Kondisi ini paling sering dijumpai pada musim penghujan. Tak jarang ia memakan banyak korban jiwa, selain materil tentunya. Di Indonesia sendiri, terutama di wilayah pegunungan, tanah longsor terjadi hampir setiap tahunnya. Meski murni kehendak alam, namun beberapa faktor pemicu (yang disebabkan ulah manusia) akan memperparah bencana alam yang satu ini.

Longsor Vs Erosi

Istilah bencana alam tanah longsor sudah pasti lekat di telinga kita. Demikian pula dengan erosi. Sayangnya, banyak di antara kita yang tak bisa membedakan kedua bencana tersebut. Sepintas, keduanya memang sama, yakni melibatkan pergerakan massa padatan tanah, bebatuan atau juga pasir. Namun jika dikaji lebih dalam, bencana alam tanah longsor bisa diakibatkan oleh erosi. Dalam artian sederhana, erosi tampak lebih ringan ketimbang longsor. Erosi bisa saja terjadi tanpa merusak lapisan permukaan. Sementara longsor, sudah pasti melibatkan pergeseran stuktur padatan.

Hindari Faktor Penyebab Tanah Longsor


Bila alam berkehendak maka tak ada satupun yang bisa mencegah. Meski demikian, sesungguhnya manusia bisa melakukan banyak hal untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan oleh bencana alam tanah longsor. Dalam kajian lain pula, manusia bisa memperkecil faktor pemicu sehingga potensi terjadinya longsor bisa diminimalisir. Adapun langkah-langkah taktis yang dimaksud adalah:
  1. Tidak menebang pepohonan sembarangan. Terlebih jika pohon tersebut tumbuh di wilayah pegunungan. Ingat, pohon merupakan pengikat tanah dan penyerap air. Jika ia absen melindungi tanah, utamanya di pegunungan, maka potensi terjadinya longsor semakin besar.
  2. Mengurangi aktifitas pertanian di lereng gunung. Terlebih jika pertanian tersebut mengkhendaki wilayah tanah yang bersih dari pepohonan besar. Kalaupun ada aktifitas pertanian, sebaiknya yang ditanam adalah komoditas yang membutuhkan pohon peneduh agar akar pohon tersebut bisa membuat tanah tetap terkunci.
  3. Tidak membangun atau mengadakan kolam ikan untuk tujuan budidaya di wilayah lereng gunung. Hal ini juga akan memancing terjadinya longsor.
  4. Mengurangi kegiatan memompa air tanah secara berlebihan sebab akan menyebabkan penurunan level air pada tanah.
  5. Pembangunan di wilayah lereng bukit turut menjadi penyebab terjadinya bencana alam longsor. Mengapa? Sebab tanah yang memperoleh beban yang berlebihan akan “terluka” dan mudah longsor.
  6. Tidak membuang sampah di wilayah pegunungan. Sampah yang menumpuk akan masuk ke dalam lapisan tanah dan berpengaruh banyak pada tingkat kesolidan tanah. Ingat, semakin rapuh maka semakin mudah tanah longsor.
  7. Hal lain yang patut diperhatikan adalah persoalan sistem drainase pemukiman di wilayah perbukitan. Semakin amburadul sistem tersebut maka akan memperbesar terjadinya bencana alam tanah longsor.
  8. Mengurangi pembangunan villa dan rumah huni di wilayah pegunungan sebab bisa turut serta memperbesar peluang terjadinya longsor.